"Kamu Harus Dilahirkan Kembali"

Penulis_artikel: 
Keith Mathison
Tanggal_artikel: 
31 Mei 2019
Isi_artikel: 
"Kamu Harus Dilahirkan Kembali"

"Kamu Harus Dilahirkan Kembali"

Nikodemus

Saya mengingat dengan jelas kelahiran kedua anak saya. Meskipun mereka lahir terpaut enam tahun, saya ingat persiapan masing-masing perjalanan ke rumah sakit. Perjalanan ke sana. Menemani istri saya ke lift. Ruangan-ruangan, alat-alat monitor, suster-suster, dokter-dokter, dan para anggota keluarga. Antisipasi dan penantian. Lebih dari semuanya itu, saya ingat memandangi anak saya untuk pertama kalinya dan melihat wajah istri saya ketika suster menyerahkan kepadanya pribadi yang mungil ini. Sekarang, saya melihat sebuah foto saya yang sedang menggendong putri saya yang baru lahir 12,5 tahun yang lalu. Kelahiran seorang anak benar-benar merupakan sebuah pengalaman yang menakjubkan dan tak terlupakan.

Sama menakjubkannya dengan kelahiran seorang anak, penting untuk dibandingkan dengan ajaibnya kelahiran rohani. Anak-anak saya lahir sehat secara fisik, dan untuk itu saya berterima kasih kepada Allah. Namun mereka, sama halnya seperti semua keturunan Adam, lahir dalam keadaan mati secara rohani. Mereka lahir dalam keadaan mati secara rohani, dan mereka tidak sendirian. Anda dan saya dan semua orang dilahirkan dalam keadaan mati -- mati dalam keberdosaan (lihat Ef. 2:1). Kita lahir dalam keadaan mati karena dosa dari bapa kita, dosa Adam. Rasul Paulus mengajarkan kepada kita bahwa "dosa telah masuk ke dalam dunia ini melalui satu orang dan maut masuk melalui dosa, begitu juga maut menyebar kepada semua orang karena semuanya telah berdosa" (Rm. 5:12 AYT). Dan, kematian rohani bukanlah akhir. Bahkan jika kita lahir sehat secara fisik, kematian rohani kita akan diikuti dengan kematian fisik: "Sebab, kamu adalah debu, dan kamu akan kembali kepada debu" (Kej. 3:19).

Untuk alasan inilah Yesus berkata kepada Nikodemus, "Kamu harus dilahirkan kembali" (Yoh. 3:7). Orang yang mati secara rohani tidak bisa memasuki hadirat Allah yang suci. "Jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah" (Yoh. 3:3). Untuk melihat Kerajaan Allah, maka, kelahiran dalam keadaan mati secara rohani harus dihidupkan. Harus ada kebangkitan rohani.

Kita tidak percaya dengan tujuan untuk diperbarui; kita harus diperbarui supaya kita bisa percaya.

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Harus ada hidup yang baru, hidup yang kekal. "Kamu harus dilahirkan kembali." Perkataan Yesus membuat Nikodemus bingung. Dia berkata kepada Yesus, "Bagaimana mungkin seseorang dapat dilahirkan kembali kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk lagi ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan kembali?" (Yoh. 3:4). Di sini Nikodemus memberi kita sebuah contoh jelas tentang ketidakpahaman.

Nikodemus tidak sendirian. Ada banyak orang yang mengaku Kristen tetapi tidak mengerti. Mendengar beberapa orang mengatakan hal itu, Anda mungkin mengira Yesus hanya berkata, "Kamu harus menjadi baik kembali." Menurut banyak orang, kita tidak mati rohani tetapi hanya sakit. Kita berada di ranjang sakit kita, dan Yesus menawarkan obat. Yang kita harus lakukan hanyalah meraih itu dan menerimanya. Atau, kita sedang tenggelam dan Yesus menawarkan pelampung, dan yang harus kita lakukan hanyalah menangkapnya untuk menyelamatkan nyawa kita. Gambaran yang diberikan oleh Yesus dan para rasul, bagaimana pun, adalah jauh lebih suram. Dalam status kita sebagai keturunan Adam, kita bukan ada di ranjang sebagai orang sakit. Kita ada di dalam kubur. Kita bukan sedang menggapai-gapai di permukaan laut. Kita dalam keadaan tak bernyawa di dalam dasar lautan. Kita mati.

Inilah poin yang Nikodemus dan kita harus pahami. Ketika Yesus memberitahu Nikodemus bahwa dia harus dilahirkan kembali, Dia sedang menunjukkan bahwa ini bukanlah sesuatu yang Nikodemus mampu lakukan sendiri. Sama seperti kita tidak memiliki kendali atas kelahiran fisik kita, kita tidak mengendalikan kelahiran rohani kita. Ini adalah pekerjaan Roh Kudus yang berdaulat. Orang-orang yang mengatakan bahwa kita hanya terluka secara rohani akan berkata bahwa kita bisa diperbarui, dilahirkan kembali, dengan menaruh iman kita kepada Kristus. Akan tetapi, hal ini meletakkan segala sesuatunya secara benar-benar terbalik. Kita tidak percaya dengan tujuan untuk diperbarui; kita harus diperbarui supaya kita bisa percaya. Pembaruan mendahului iman.

Keadaan rohani kita dalam beberapa hal sama dengan keadaan Lazarus di dalam kubur (lihat Yoh. 11). Lazarus mati. Dia tidak bisa berbuat apa-apa dalam dan dari dirinya sendiri untuk memperoleh kehidupan yang baru. Yesus menyuruh Lazarus untuk keluar dari kubur, tetapi Lazarus tidak bisa menanggapi kecuali Allah terlebih dahulu memberinya kehidupan. Demikian pula, kita mati secara rohani dan tidak bisa berbuat apa-apa untuk memperoleh kehidupan rohani. Yesus menyuruh kita untuk percaya kepada-Nya, tetapi kita tidak bisa menanggapi kecuali Allah terlebih dahulu memberi kita kehidupan rohani. Yesus memberi kita kehidupan baru ini karena Dia telah mengalahkan kematian, sekali dan untuk semua orang. Sebagaimana Petrus menjelaskan, "yang sesuai dengan anugerah-Nya yang sangat besar, telah melahirkan kita kembali ke dalam pengharapan yang hidup melalui kebangkitan Kristus Yesus dari antara orang mati." (1 Ptr. 1:3).

Jika Anda seorang Kristen, pikirkan apa yang sudah Allah lakukan untuk Anda. Perhatikan fakta bahwa Anda dilahirkan dengan keadaan mati dalam dosa. Yesus datang ke kubur Anda. Dia menyuruh Anda untuk keluar dan memberi Anda kehidupan rohani dan iman. Sekarang, Anda telah dilahirkan kembali dan diangkat menjadi anak Allah (Yoh. 1:12). Anda adalah ahli waris bersama dengan Kristus. Dan, meskipun tubuh fisik Anda akan tetap mati, Anda bisa beristirahat dengan tenang dalam pengharapan akan kebangkitan. Mereka yang ada di dalam Kristus akan dihidupkan (1 Kor. 15:22). Tubuh kita yang sekarang ini dapat binasa, tetapi akan dibangkitkan menjadi tidak dapat binasa, tidak akan mati lagi. Ketika Allah membangkitkan kita, kematian pada akhirnya akan ditelan dalam kemenangan. (t/Jing-Jing)

Audio: Kamu Harus Dilahirkan Kembali

Sumber Artikel: 
Diterjemahkan dari:
Nama situs : Ligonier
URL : https://www.ligonier.org/blog/you-must-be-born-again/
Judul asli artikel : You Must Be Born Again
Penulis artikel : Keith Mathison
Tanggal akses : 10 april 2019

Komentar